Sebenarnya keinginan menulis tentang Buletin Sastra Pawon sudah sejak lama ingin saya lakukan. Tapi saya selalu merasa tak pernah mendapat moment yang pas. Di hari-hari belakangan ini, saya pikir hari kesempatan itu akhirnya datang. Hari Selasa, 10 September 2014, saya memutuskan mundur sebagai koordinator Pawon. Dalam pertemuan hari itu saya mengundang kawan-kawan di Wedangan Panjer Sore, dengan menambahi undangan itu dengan kata penting.
Sebenarnya keinginan saya mundur sudah ada sejak lama. Ketika saya mulai membentuk Diskusi Kecil untuk perekrutan anggota baru, itu langkah awalnya. Tapi saat itu, tertunda karena beberapa hal. Keinginan itu mulai menguat lagi selepas Festival Sastra Solo Februari 2014. Entah kenapa saat itu saya merasa sangat jenuh sekali membuat acara-acara sastra. Awalnya saya pikir itu hanya sesaat saja karena festival itu memang menforsir semuanya. Beberapa kawan saya rasakan juga mengalami hal seperti itu. Rasanya lebih sulit mengordinir mereka, walau itu sekadar untuk kumpul rapat. Namun sampai 6 bulan lewat, kejenuhan itu tak hilang juga.Maka saya pikir, tak adil rasanya bila saya masih terus di situ. Lanjutkan membaca “Saya dan Pawon”
Komentar Terbaru