dan di antara tumpukan buku-buku,yang jumlahnya ratusan lebih itu
aku merasa sangat beruntung, otak ini menggerakkan tanganku memilih buku ini untuk kubaca…
Aku bagai ingin menjadi bocah kecil yang bersembunyi di balik rerumputan lebat dan melihat dua orang perempuan itu, seorang China dan seorang berambut pirang, yang sedang berpandangan dalam suasana hiruk pikuk di dekat sebuah desa bernama Ciang-kiang.
“Aku akan membawakan bunga-bunga segar ke makam Carrie di musim semi.” Suara perempuan China itu, yang kutahu bernama Willow, terdengar.
“Aku akan segera kembali,” Pearl, perempuan satunya lagi yang berambut pirang, berjanji.
Aku mendengar nada suara keduanya yang sengau. Walau aku tahu, ini adalah kali ke sekian mereka berpisah. Aku selalu yakin mereka selalu akan selalu bertemu lagi. Gambaran persahabatan keduanya entah mengapa terasa sekali begitu erat. Seperti tertemali. Lanjutkan membaca “Bocah Kecil di Antara Pearl & Willow”
Komentar Terbaru