Cari

Yudhi Herwibowo

mencoba terus menulis…

bulan

Februari 2013

Miracle Journey; Kisah Perjalanan Penuh Keajaiban Kitta Kafadaru, review bacaanbzee

Judul : Miracle Journey; Kisah Perjalanan Penuh Keajaiban Kitta Kafadaru
Penulis : Yudhi Herwibowo
Penerbit : Elex Media Komputindo
Edisi : Cetakan pertama, 2013
Format : Paperback, 174 halaman

Bagaimana kisah itu bermula?
Mungkin… semua berawal dari hujan debu yang begitu panjang….

Kofa adalah sebuah desa di Nusa Tenggara Timur yang begitu hijau, jika dibandingkan dengan desa sekitarnya yang gersang. Hujan sering sekali turun, dan ada empat mata air yang terus mengalir di keempat penjuru desa. Keajaiban Kofa ini dimulai saat hujan debu beberapa waktu berselang, yang mengubah Kofa menjadi seperti sekarang.
Kitta Kafadaru tinggal di Kofa seumur hidupnya. Hari kelahirannya ditandai dengan hujan debu yang membuat Kofa menjadi indah. Bentuk tubuhnya tidak sempurna—ada punuk di punggungnya, namun dia memiliki keistimewaan. Tangannya memiliki kekuatan penyembuhan. Kitta Kafadaru tak pernah memilih untuk dilahirkan dengan keistimewaan, maupun kekurangan itu. Dia hanya menginginkan hidup ‘normal’ seperti orang lain. Sampai suatu hari, kekecewaan mendorongnya untuk melakukan perjalanan, keluar dari Kofa yang tak pernah ditinggalkannya sejak dia lahir.
Dalam perjalanan itu, Kitta Kafadaru mengalami berbagai kejadian aneh. Namun ada satu hal yang selalu diingatnya dalam perjalanannya itu, yaitu cerita Ame Tua tentang seorang penabur pasir yang bisa menurunkan hujan. Penabur pasir itu sama seperti dirinya, berkelana untuk merasakan hidup ‘normal’, seperti orang biasa. Maka dia hanya menggunakan keistimewaannya tersebut tiga kali saja, untuk hal-hal yang sangat dibutuhkan. Kitta Kafadaru pun berusaha mengikuti jejak sang pemanggil hujan tersebut.

“Ini memang sudah jalan hidupku. Seberapa kuat aku menghindarinya, atau mencoba menepisnya, aku akan tetap kembali ke jalan ini….” (hal.157) Lanjutkan membaca “Miracle Journey; Kisah Perjalanan Penuh Keajaiban Kitta Kafadaru, review bacaanbzee”

Miracle Journey: Kisah Perjalanan Penuh Keajaiban Kitta Kafadaru, review Oky Septya

ImageJudul: Miracle Journey: Kisah Perjalanan Penuh Keajaiban Kitta Kafadaru
Penulis: Yudhi Herwibowo 
Penerbit: Elex Media Komputindo
Hlm: 174
Tahun: 13 Januari 2013
Rated: 4/5
Harga: IDR 32800

Suatu ketika, dulu sekali, lahir Kitta Kafadaru yang berpunuk tepat saat badai debu melanda desa Kofa. Sejak itu pula Desa Kofa menjadi desa yang sangat indah dan subur di tanah Nusa Tenggara Timur.

Tangan-tangan bercahaya Kitta rupanya bisa menyembuhkan penyakit. Dengan hati yang peka, Kitta menolong banyak orang termasuk gadis jelita yang terkena luka bakar di wajahnya. Lalu ia jatuh cinta pada gadis itu. Sayang, cintanya di tolak. Kitta patah hati, ia malu lalu berkelanalah ia tanpa pamit.

Dalam pengembaraannya Kitta tidak menetapkan tujuan, ia hanya berkelana mengikuti kemana kakinya melangkah. Dalam perjalanan itu dia bertemu Ame Tua yang suka bercerita. Dari Ame Tua itu ia mendengar kisah-kisah menakjubkan. Lanjutkan membaca “Miracle Journey: Kisah Perjalanan Penuh Keajaiban Kitta Kafadaru, review Oky Septya”

sepeda merah: mengenang kisah tukang pos pengantar surat dengan sepeda

Imagebaru tanggal 14 februari 2013 lalu, buletin sastra pawon membuat acara ultah bertema surat. Dan malamnya atas anjuran seorang teman, saya akhirnya membeli novel grafis kim dong hwa, sepeda merah. Saya langsung membelinya  2 seri, karena tak mau mengulang kesalahan seperti dulu saat membeli seri warna tanah 1 seri demi  1 seri.  Karena sialnya seri ketiga buku itu ternyata terlanjur diretur oleh pihak toko… L

seperti biasa saya suka gambar-gamabar eyang kim. Rapi dan detail. Apalagi khusus sepatu merah ini, setiap halamannya penuh dengan warna. Bisa dibayangkan keindahan apa yang terjadi karena paduan eyang kim dan warna-warna? Saya suka eyang kim karena ia bukan tipe komikus yang hanya menggambar 2 kepala orang saat dialog. Angle2nya luar biasa. Ini mungkin yang menyebabkan buku ini disebut novel grafis… 🙂 Lanjutkan membaca “sepeda merah: mengenang kisah tukang pos pengantar surat dengan sepeda”

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Atas ↑