Cowok misterius Anton Widyanto Putra, 34, mengenal Yudhi saat menjadi mahasiswa di Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik UNS. Cerita perkenalannya cukup aneh. Lanjutkan membaca “Cowok misterius,oleh: Fetty Permatasari (Solopos)”
Cerpenis senior Sanie B Kuncoro, 48, adalah salah seorang penulis yang menyebut Yudhi sebagai penulis komplet. Menurutnya, Yudhi pandai mengartikulasikan idenya dalam berbagai genre tema. Sanie mengaku paling terkesan cerita fantasinya.
“Kalau membuat cerita di luar dugaan, tema-temanya tak terduga. Idenya unik,” ungkapnya saat ditemui di kantornya, Jl Kalilarangan 57 Solo, Rabu (18/5). Lanjutkan membaca “Fantasinya tak terduga, oleh Fetty Permatasari (Solopos)”
Pekerjaan ayahnya sebagai PNS di Badan Metrologi menuntut Yudhi harus kerap berpindah-pindah. Kelas VI SD, ia pindah ke Kupang, Nusa Tenggara Timur. Toh ternyata pindah membawa berkah.
Yudhi mengisahkan karena rumahnya di Kupang jauh dari kota, waktunya banyak ia habiskan untuk membaca buku. Saat itu, ia masih suka membaca Majalah Bobo. Ia ingat, ia kerap menulis cerpen dengan pensil dan menitipkan karyanya itu ke Majalah Bobo via ayahnya. Maklum, kantor ayahnya dekat kantor pos. “Ayah tahu kalau saya menulisnya pakai pensil, lalu ayah bilang biar dimuat menulisnya harus diketik,” ungkapnya. Lanjutkan membaca “Inspirasi dari Seorang Lelaki Tua, oleh Fetty Permatasari (Solopos)”
Belum lama ini, Yudhi mengisi workshop menulis yang pesertanya anak-anak SD. Yudhi kaget bercampur senang. Ketertarikan anak-anak kini terhadap dunia menulis begitu besar. “Image menulis sekarang memang sudah bergeser, profesi penulis semakin diakui,” ungkapnya.
Yudhi menilai ada sejumlah faktor yang membuat dunia kepenulisan makin diminati. Alasannya, Jejaring sosial yang makin hidup. Kemudian, banyak penulis Jakarta yang memosisikan diri seperti artis. Meski untuk penyebab kedua itu, Yudhi tak terlalu suka tapi imbasnya memikat masyarakat pada dunia tulis-menulis. “Dan akhir-akhir ini, saya terus berpikir untuk menulis buku sejarah karena buku sejarah semakin lama semakin sulit dicari,” terangnya. Lanjutkan membaca “Mengupas sejarah, menegakkan idealisme, oleh: Fetty Permatasari (Solopos)”
Rumah bercat hijau di Villa Bukit Cemara 1 Mojosongo seperti bukan kantor percetakan dan penerbitan. Tak ada meja pegawai berderet.
Di ruang tamu hanya ada sebuah meja dan seperangkat komputer ditemani tumpukan koran yang tercecer di beberapa sudut ruangan. Tak terdengar pula suara mesin cetak yang meraung-raung. Siang itu terdengar justru cericit burung kutilang dari kebun di depan rumahnya yang dibatasi dinding berbahan batako.
Yang menunjukkan rumah bertipe 36 itu tak hanya berfungsi sebagai rumah tinggal adalah sebuah spanduk kecil yang ditempel di bagian kaca bertuliskan percetakan El Torros. ”Hari ini libur,” ungkap Yudhi Herwibowo saat dijumpai Espos di rumahnya, Selasa (17/5). Lanjutkan membaca “Yudhi Herwibowo: Berimajinasi, menghidupkan mimpi, oleh: Fetty Permatasari (Solopos)”
JIKA cerpen hanya dianggap sebagai cerita ringan yang nikmat dibaca di kala jeda, mungkin kumpulan cerpen ini bukan salah satunya. Judulnya saja agak membingungkan, Mata Air Air Mata Kumari.
Apakah itu bercerita tentang mata air sang sumber kehidupan? Atau kesedihan yang membawa air mata? Atau keduanya? Lalu siapa Kumari? Yang jelas, banyak hal mengejutkan dan horor yang ada di dalamnya.
Kumpulan cerpen yang digarap Yudhi Herwibowo ini rasanya menarik untuk didiskusikan. Bagi pecinta kumpulan cerpen yang ingin ikut membahas buku ini silakan mengirimkan data diri ke miweekend@mediaindonesia. com paling lambat Jumat, 20 Mei 2011, dengan subjek OPMI MATA AIR.
Kami akan mengirimkan buku untuk Anda baca sebelum didiskusikan di Warung Kopi Proklamasi, Jalan Proklamasi No 41, Menteng, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 4 Juni 2011 pukul 15.30 WIB. Terima kasih atas partisipasinya. (M-1)
Kadangkala, seorang pahlawan adalah sosok yang teramat misterius. Tindakan-tindakan dan kisah hidupnya mungkin banyak kita ketahui, tapi selalu ada hal-hal tertentu dari sosoknya yang tak pernah kita pahami. Sayangnya, seringkali yang belum kita pahami itu justru sesuatu yang mendasar, sesuatu yang membuat dia menjadi pahlawan.
Saat membaca novel Yudhi Herwibowo berjudul Untung Surapati, kepala saya selalu digedor-gedor oleh pemikiran semacam itu. Diterbitkan penerbit Metamind, Solo, pada Februari 2011 lalu, novel setebal 660 halaman itu bisa disebut sebagai roman sejarah: dia mengisahkan hampir semua sisi kehidupan Surapati yang bisa diketahui dengan pedoman sejarah yang kuat. Lanjutkan membaca “Apa yang Kau Cari, Surapati? Resensi Haris Firdaus (rumahmimpi.net)”
Salah satu rekan kita Yudhi Herwibowo baru saja meramaikan dunia perbukuan dengan kehadiran buku terbarunya, judulnya Untung Surapati.
Nah dalam rangka berbagi kebahagian atas lahirnya “anak terbaru”, maka Mas Yudhi menawarkan 3 (TIGA) buku gratis.
Caranya guampang banget!
Tulis minimal 100 karakter mengenai Untung Surapati.
Jawaban dikirim ke uyi_adi@yahoo.co.id atau inbox ke tempatku juga boleh. Paling lambat Minggu, 15 Mei 2011 pukul 08.00
Siapa tahu pemenangnya bisa langsung serah terima di WBD saat bookwar he he he
Yang penasaran, silahkan intip di http://www.goodreads.com/book/show/11334…
Selamat mengikuti kuis……………!
untuk lebih lengkapnya bisa masuk ke:
http://www.goodreads.com/topic/show/550477-kuis-khusus-untuk-gri
jangan lupa follorw aku di gri ya… ;D
Video release novel Untung Surapati, sebuah roman sejarah di YouTube
atau:
Komentar Terbaru