Selamat Kepada 30 Naskah Terbaik Pilihan Dewan Juri.
Setelah penutupan pengumpulan naskah di tanggal 26 Februari 2024 pukul 10.00 WIB dan penyaluran naskah kepada dewan juri, inilah hasil yang ditunggu-tunggu oleh seluruh peserta. Selain menambah karya para peserta, aktif mengikuti lomba menulis juga menjadikan para peserta tetap produktif dan semakin kreatif dengan berbagai tema yang diusung.
Selain mendapatkan sertifikat elektronik, para finalis juga akan mendapatkan bonus apresiasi senilai 1.000 Koin Emas. Maka, untuk memudahkan proses konfirmasi pastikan pemilik naskah di bawah ini sudah melengkapi nomor whatsapp di halaman data diri.
Sekali lagi selamat. Semoga finalis 30 naskah terbaik bisa terus melahirkan karya-karya yang keren dan menginspirasi teman-teman penulis lain.
Wuta Sasmita seorang pekerja muda di Galaxy Musikindo mengusulkan membuat comeback satu girlband Skygirl, yang 15 tahun lalu pernah menghebohkan blantika musik tanah air. Tapi ketujuh members girlband itu –Azalia, Salira, Va, Nirai, Daria Dari, Majira dan Qujie– telah lama tak lagi terdengar kabarnya. Wuta Sasmita bertekad mencari ketujuhnya, tanpa pernah berpikir waktu 15 tahun mengubah banyak hal di dunia ini, termasuk pada 6 gadis muda yang dulu sangat digilainya.
Azalia, member Skygirls termuda, jatuh cinta pada seseorang yang diketahuinya telah memiliki istri. Hubungan keduanya begitu murni, layaknya 2 orang sahabat. Bahkan mereka tak pernah bersentuhan. Mereka hanya kerap menghabiskan waktu bersama di sebuah café, memesan cappuccino sambil mendengarkan kisah-kisah hujan yang diceritakan si lelaki. Satu sebab membuat diri Azalia harus menjadi donor darah untuk isri laki-laki yang dicintainya itu. Tapi ternyata operasi itutak sepenuhnya berhasil. Saat itulah Azalia menyadari bila laki-laki yang dicintainya itu begitu menyintai istrinya. Sejak itulah ia memutuskan pergi dari kota itu menuju ke kota asalnya. Di sana nasib membawanya kembali menjadi seorang penyiar, dan juga membawanya ke ibukota dan bertemu kembali dengan laki-laki yang dulu dicintainya itu. Kali ini ia tak bisa lagi menahannya. Sekian lama ia mencoba mengingkari, kali ini ia tak bisa menolak.
Va adalah personil paling cantik di Skygirls. Setelah grup itu bubar hanya ia yang meneruskan karir di dunia entertainment. Karena suaranya yang pas-pasan ia memutiskan menjadi artis dan model. Tapi karena sepinya order ia sempat menjadi model majalah pria dewasa. Di usianya yang sudah 35 tahun, ia mencoba membina hubungan dengan laki-laki kaya, yang diam-diam disebutnya Om Buruk Rupa. Laki-laki tua itu begitu royal memberinya hadiah mewah, bahkan sebuah mobil. Di satu sisi yang lain, ia berkenalan dengan seorang laki-laki culun yang sangat mencintainya, yang kemudian disadarinya anak seorang pengusaha kaya raya ….
Nirai, member paling biasa di Skygirls. Hidupnya lurus dan keinginannya tidak macam-macam. Setelah grup bubar, ia menikah dengan sahabat masa kecilnya yang dulu kerap memboncenginya dengan sepeda. Ia kemudian memiliki anak yang diberi nama Zya. Namun anak mereka meninggal karena kanker otak di umur 6 tahun. Di saat seperti itu, dunia runtuh baginya. Ia seperti tak bisa menerima cobaan ini. Terlebih saat surat-surat anaknya hadir. Ternyata tanpa sepengetahuannya, anaknya diam-diam menulis surat-surat untukna dan suaminya yang disembunyikan di tempat-tempat tertentu. Surat-surat ini membuatnya bersemangat. Namun hanya beberapa hari berselang surat-surat itu tak lagi ditemukannya. Suaminya, kemudian berpikir untuk membuat sebuah surat terakhir agar ia dapat kembali menjalani hidup seperti biasa.
Daria Dari, member Skygirls paling berani. Ia adalah leader Skygirls. Dulu, Daria Dari bersahabat dengan dua laki-laki, dan ia mencintai keduanya. Namun setelah menikah dengan salah satunya, ternyata suaminya malah diam-diam berselingkuh. Maka itulah Daria Dari kemudian membalasnya dengan menjalin hubungan dengan sahabat lainnya. Saat suaminya mulai mencium pembalasannya itu, Daria Dari berpikir akan mendapat gugatan cerai dari suaminya, yang akan langsung menghancurkan kehidupannya. Ia sama sekali tak ingin ini terjadi. Maka bersama sahabatnya itu, ia pun merencanakan pembunuhan yang tak pernah terbayangkan olehnya!
Majira, member Skygirls bersuara paling indah. Jalan hidupnya bergerak jauh berbeda. Ia menjadi dokter dan memutuskan mengabdi di daerah-daerah terpencil di Nusa Tenggara Timur. Suatu saat, ia kedatangan pasien seorang gadis kecil buta bernama Sara. Sara ternyata merupakan gadis bebalak, orang yang menanggung kesalahan leluhurnya. Dan satu kelebihannya lainnya adalah, ia mampu melihat apa yang akan terjadi kemudian. Suatu saat rumah Mamae Udha, ibu Sara, terbakar. Namun tak ada penduduk yang mencoba menyelamatkannya karena menganggap mereka adalah keluarga bebalak. Majira yang merasa ikut dilukai, mencoba membawa Sara ke Kupang. Namun kepergian itu dibarengi dengan ketakutan atas apa yang baru dilihat Sara sepanjang perjalanan.
Qujie, adalah member yang paling pendiam di Skygirls. Sejak dulu ia tak dekat dengan member Skygirls lainnya. Ia bahkan tak berkawan dengan siapa pun. Setelah lama menghilang, namanya kembali muncul saat ia dituduh telah membakar bayi yang baru saja dilahirkannya. Seorang penyidik kepolisian berusaha mengungkap kasusnya. Ternyata sejak kecil Qujie merasa memiliki sosok asing di dalam dirinya. Sosok ini muncul di kala keheningan paling sempurna. Dan lama-lama ia mampu menguasai diri Qujie hingga melakukan hal-hal mengerikan.
“Jangan panggil ibu guru lagi!” suara Ibu Guru Isara terdengar pelan. Aku yang tengah berjongkok membersihkan lukanya menghentikan gerakanku. Kuangkat kepalaku dan menemukan matanya yang teduh tengah menatapku. “Aku sudah bukan lagi gurumu,” ujar Ibu Guru Isara lagi, “dan kamu… juga bukan lagi muridku…” Aku hanya bisa mengangguk, dan ini membuat Ibu Guru Isara tersenyum. Untuk sesaat kami hanya terdiam. Aku hanya mendengar degup jantungku sendiri. Lalu kurasakan dua telapak tangan Ibu Guru Isara bergerak menyentuh dua sisi pipiku. Pelan-pelan, ia kemudian menarikku dengan lembut menuju ke arahnya…
***
Beberapa tahun sebelumnya, Gara Pamungkas jatuh cinta pada guru barunya, Ibu Guru Isara. Walau awalnya merasa itu bukan sesuatu yang pantas, namun semua hal yang ada di sekitarnya seperti tertaut dengan Ibu Guru Isara, mulai saat motor Ibu Guru Isara bocor, lalu saat Ibu Guru Isara membuat sebuah klub buku, menjadi guru pengganti pelajaran renang, hingga saat Gara pingsan karena terkena bola dan Ibu Guru Isara mencoba memberikan pernafasan buatan. Ini membuat hari-hari Gara Pamungkas selalu dipenuhi dengan rasa bimbang. Saat waktu kelulusan sebentar lagi datang, dan kawan-kawan sekelasnya tengah berencana memberikan kejutan ulang tahun pada Ibu Guru Isara, Gara akhirnya memutuskan untuk mengungkapkan perasaannya tepat di hari istimewa itu…
Buku Kisah-kisah yang Terpendam dalam Pelita – Antologi Kumcer Berlatar Sejarah Nusantara, program dari Mencari #7 Maysanie Foundation, di mana saya menjadi pengampunya, sudah rilis. Ini program yang cukup lama, mulai dari pencarian peserta, workshop, hingga ke penerbitannya…
Semoga akamn dilaunching di Solo selepas Lebaran tahun ini…
Aku tak pernah menyukai kata ‘pergi’, tapi semakin waktu berlalu, aku semakin meyakini kalau aku selalu menjadi orang yang harus pergi dari suatu tempat. Entahlah, aku seper tak punya pilihan untuk menetap, walau aku sebenarnya senang berada di satu tempat, sesenang aku menjalani rutinitas dan membina pertemanan dengan banyak orang.
Aku mudah menyukai segala hal, bahkan saat orang-orang tak menyukai sesuatu, aku bisa menyukainya. Aku bisa mendengarkan curhat seorang teman –yang dijauhi teman lainnya– tanpa mengeluh. Aku juga bisa menghabiskan waktu hanya untuk melihat kupu-kupu terbang di sekitarku, sampai ia benar-benar tak lagi terlihat oleh mataku.
Tapi aku memang selalu harus pergi. Meninggalkan segala sesuatu yang kusukai, atau setidaknya mulai kusukai. Perjalanan dan kamar yang asing, selalu jadi tempatku. Biasanya hanya ada satu cermin besar dan sebuah travel bag ukuran cukup, dengan pakaian-pakaianku seadanya…
Cerpen Kisah Garna Dhu yang Selalu Harus Pergi di erakini.id hari ini, 31 Januari 2024.
Dulu, seingat saya, saya sampai membeli (handheld console) tetris dua kali. Awalnya yang biasa. Yang hanya ada satu pilihan game saja. Lalu muncul tetris dengan banyak pilihan ditambah suara musik dan lampu-lampu yang beragam. Gak terbayang game sederhana itu -jika dibandingkan game-game game watch pada masa itu- bisa menghipnotis banyak orang ya…
Baru tahu ternyata untuk sampai di tangan kita, tetris punya perjalanan panjang. Adalah Henk Rogers (diperankan Taron Egerton), seorang pembuat dan marketing game, tanpa sengaja melihat orang-orang bermain game arcade tetris hingga jam ngga lupa waktu. Dia penasaran siapa yang menciptakan game yang bisa membuat orang tua dan muda kecanduan seperti itu.
Penemunya ternyata adalah orang Uni Soviet bernama Alexey Pajitnov (Nikita Efremov). Saat tahu kalau copyright game itu baru dijual untuk perangkat komputer dan arcade game, ia melihat peluang untuk membuatnya dalam handheld console. Proposal itu pun disetujui oleh Nitendo. Tapi ternyata Alexey bekerja pada Elorg, ini semacam badan risetnya Uni Soviet. Jadi Henk pun mempertaruhkan segalanya dengan melakukan perjalanan ke negeri komunis yang sangat membenci kapitalisme.
Perjalanannya ternyata gak mudah, karena ada pihak lain juga yang menginginkan copyright itu. Ditambah lagi adanya pegawai Elorg yang korup, yang tega menghalalkan segala cara.
Satu film bagi para pemain tetris masa lalu. Satu hal yang sepertinya nampak sangat sederhana, kadang ada dalam proses yang sama sekali tak sederhana.
Sebenernya sudah lumayan lama saya tahu ada komik tentang Suropati. Penerbitnya Pustaka Lebah yang banyak nerbitin komik-komik tentang kisah nabi, ensiklopedi anak dan sastra klasik dunia.
Mereka juga menerbitkan komik tentang beberapa tokoh nasional dan sejarah penting nasional, seperti Sukarno, Tjut Nyak Dien, dan 5 hari di Semarang, dsb. Salah satunya yang paling ingin saya punyai adalah Suropati. Mungkin karena saya memang mengumpulkan semua buku tentang tokoh yang saya tulis tahun 2011 lalu. Kadang semacam penuntasan masa lalu. Dulu waktu saya menulisnya, saya membeli dan membaca semua buku-buku itu, Yang terbit belakangan, cuma perkara terlambat saja saya membelinya..
Cuma membaca komik terbitan Pustaka Lebah ini, rasanya memang melenakan. Gambar dan pewarnaannya keren sekali. Ini jelas mudah memikat anak-anak. Saya bayangkan novel saya yang 600an halaman itu semuanya adalah tulisan… tentu hanya anak-anak yang tabah saja yang bisa menyelesaikannya Sayangnya di komik ini, karena keterbatasan halaman, jadi hanya bisa menceritakan sepenggal kisah Surapati. Ini bagian paling penting dari kisah Untung Surapati, walau bukan bagian yang paling saya sukai…
Agak mengejutkan, saat mulai rajin berselancar di lokapasar, ternyata komik Eropa yang termahal salah satunya adalah seri Komando karya Lebovic dan Jules.
Komik ini hanya ada 6 judul yang sempat rilis di Indonesia, diterbitkan oleh Gramedia tahun 1985-an. Di lokapasar untuk 1 set ada yang menjual sampai 1,5 jt atau 2 jt
Saya gak menyangka. Tapi dulu saat masih tinggal di Kupang, sempat membeli beberapa seri di Toko Semangat Kupang. Waktu itu Gramedia sedang ada program jual macam-macam komik seharga 2.000. Saya dan salah satu teman saya beberapa hari sekali mampir ke sana untuk membeli satu komik. Kebetulan sekolah kami SD Santo Yosef tak jauh dari toko buku itu. Uang saku saya saat itu 500 rupiah, untuk bemo pulang-pergi 200 rupiah, jadi bila gak jajan seharian ada sisa 300 rupiah untuk ditabung. Jadi butuh beberapa hari sekali untuk mendapatkan satu komik…
Namun walau membeli beberapa judul, yang berkesan untuk saya -dari segi cerita dan gambarnya- adalah Arad & Maya dan Papyrus, Setelah itu baru Storm, Trigan dan Lima Jagoan. Waktu itu Tintin, Luke Luke, Asterix, Steven Sterk Johan & Pirlouit, dan Dick Herisson gak ada, bisa jadi memang gak masuk daftar sale atau memang belum terbit.
Tapi Komando gak pernah masuk daftar favorit saya. Mungkin karena saya gak terlalu suka tema perang. Gak menyangka sekarang jadi komik langka dan mahal. Mungkin karena Storm dan Trigan sudah sempat dicetak ulang, dan Arad & Maya serta Papyrus dianggap lebih dicari anak-anak, jadi harga lawasannya gak bisa tinggi-tinggi amat.
Tahun 2022 lalu, rilis prequel kisah Laksamana Yi Sun Shin, saat muda dan masih tangguh, judulnya Hansan Rising Dragon (2022). Aku agak terlambat, dan baru menontonnya sekarang. Kisahnya saat Laksamana Yi mulai merancang kapal kura-kura yang melegenda itu. Saat itu kerajaan Korea tengah kocar-kacir. Raja bahkan akan meminta tolong Kekaisaran Ming, hanya pasukan laut yang masih berjaya dan siap menghadapi serangan kapal-kapal Jepang yang lebih banyak dan modern. Tentu dalam data sejarah saat perang di lautan itu, perang memang terjadi dan dimenangkan Korea, tapi dramatisasi perang begitu terasa. Porsinya pun cukup panjang. Ah, Jadi ingat, dulu saat merancang perang di Pandaya Sriwijaya juga full imajinasi, tak ada catatan perang Sriwijaya di abad ke-7-9, sambau-sambau Sriwijaya dapat dirancang dengan strategi perang apa saja…
Beberapa tahun lalu menonton The Admiral Roaring Currents (1994), kisah tentang laksamana legendaris Korea Yi Sun Shin saat tahun keenam invasi Jepang di Korea tahun 1597. Kisahnya ada di penghujung usia Laksamana Yi yang telah tua dan sakit parah, dan ia harus menghadapi pasukan laut Jepang yang dominan. Walau kisahnya epik, namun yang kuingat, saat bagian perang di lautan, CGI-nya masih sangat sederhana., maklum film diproduksi sebelum tahun 1994. Jadi wajarlah. Toh kita di sini masih nonton CGI sekelas Jin dan Jun…
Balik ke Film Hansan, untungnya CGI-nya sudah lumayan. Cukup halus walau masih ada beberapa scene yang kurang. Setidaknya dalam 28 tahun terasa sekali perubahan signifikan. Untungnya kita gak perlu membandingkan dengan Jin dan Jun versi terbaru…
Mungkin karena tidak membaca blurps dan tidak pula mendengar tema yang diangkat, saya agak suprais membaca buku terbaru dari Mbak Intan Paramadhita, Malam Seribu Jahanam, bukan hanya genre yang agak sedikit berbeda dengan buku-buku sebelumnya, walau tetap saja -setelah selesai membacanya- saya merasa gak terlalu tepat juga bila menyebutnya berbeda.
Cerita dimulai dari kisah bom bunuh diri di sebuah gedung serba guna, tempat di mana para transpuan berada. Hari itu memang ada 3 aksi terorisme di Kotawijaya. Yang mengejutkan salah satu pelaku adalah satu keluarga -ayah, ibu dan 2 anaknya- di mana sang ibu ternyata adalah adik terkasih di keluarganya, bernama Anissa.
Untuk itulah Mutiara -kakak pertama Anissa- harus mengurus jenazah adiknya, walau saat itu ia tengah menjaga Ayahnya yang sekarat. Awalnya semua terasa lancar-lancar saja, sampai ternyata penduduk di sekitar pemakaman menolak jenazah pelaku aksi radikalisme dikubur di tanah mereka. Mutiara harus kembali ke Kotawijaya dan memutuskan bagaimana jenazah adik selanjutnya. Keputusan yang ia tahu akan membuatnya dicecar semua orang, terutama Ayahnya
Maya -kakak kedua Anissa- yang berada di luar negeri, baru beberapa hari kemudian pulang. Pertemuan dua saudara tersisa itu kemudian membuka kisah-kisah masa lalu, di mana pada satu masa Nenek Viktoria pernah meramal tiga cucu kesayangannya: Mutiara -cucu pertama- akan menjadi penjaga, Maya -cucu kedua- akan menjadi pengelana, dan Anissa -cucu ketiga- akan menjadi pengantin….
Setiap membuka halaman saya selalu mencari-cari sisi horor dari buku ini. Tapi selain kuntilanak di dalam sumur dan Nenek Viktoria adalah manusia harimau, rasanya tak ada lagi. Mungkin saya yang luput, sebenarnya para pelaku bom bunuh diri adalah horor sendiri yang lebih mengerikan dari hantu-hantu yang kita kenal.
Dari sisi Anissa kita melihat bagaimana seorang anak kesayangan pelan-pelan berubah menjadi fanatik, dan dari sosok Mutiara kita melihat anak yang seperti tak dianggap melakukan pembelaan, karena ialah si penjaga…
Sayangnya di komik ini, karena keterbatasan halaman, jadi hanya bisa menceritakan sepenggal kisah Surapati. Ini bagian paling penting dari kisah Untung Surapati, walau bukan bagian yang paling saya sukai…
Yudhi Herwibowo 
Komentar Terbaru