Berabad-abad yang lalu ada penyihir besar yang bisa berkomunikasi dengan para zar, roh-roh yang memerintah – atau sebenarnya, salah mengatur – dunia kita. Waktu penyihir ini mati, dewa langit sedih sekali, karena sekarang tak ada lagi yang cukup kuat untuk mengendalikan para roh. Air mata pahit Tuhan jatuh ke atas makam si penyihir, dan di mana air matanya jatuh, semak kopi pertama tumbuh. (halaman 616)
Sewaktu membaca blurbs di cover novel The Various Flavours of Coffee karangan Anthony Capella, 3 hal yang menarik perhatian saya: seorang calon penyair, kopi-kopi yang istimewa dan sebuah perjalanan panjang ke negeri eksotis.
Coba bayangkan, apa yang bisa terpikirkan dari 3 hal tersebut?
Hanya sebuah kisah menarik yang kemudian saya bayangkan. Lanjutkan membaca “Tak Sekedar tentang Seorang (calon) Penyair dan Kopi yang Nikmat…”
Komentar Terbaru