Cari

Yudhi Herwibowo

mencoba terus menulis…

bulan

September 2009

tentang bentuk fisik novel Pandaya Sriwijaya

Pertama kali melihat file cover novel ke22 ini, saya langsung jatuh cinta. keeerenz. walo beberapa temen komentar katanya gak matching sama sriwijaya. malah ada yang bilang berbau korea. tapi, saya suka. jadi gak perlu terlalu ditanggepin, hehe… Lanjutkan membaca “tentang bentuk fisik novel Pandaya Sriwijaya”

Pandaya Sriwijaya


Pemilihan Pandaya Sriwijaya seharusnya telah usai. Namun, kehadiran seorang gadis bercadar dengan rajah kupu-kupu di pipinya membuat keputusan Dapunta Cahyadawasuna berubah. Gadis itu tak kalah hebatnya dengan pandaya terpilih, seorang pemuda dengan tiga pedang. Pertempuran keduanya, dengan jurus-jurus kejutan yang begitu dahsyat, seakan tak akan pernah berakhir. Berbeda dari tradisi sebelumnya, Sriwijaya kini memiliki dua pandaya. Sriwijaya, di tengah ancaman kerajaan tetangga dan kedatuan-kedatuan yang tengah berkhianat, masih menggenggam ambisi menguasai Bhumi Jawa. Dibutuhkan pendekar-pendekar kuat nan digdaya untuk mencapainya, selain juga armada-armada yang tangguh. Namun, upaya mempertahankan kebesaran Sriwijaya bukan tanpa biaya. Ada luka, tangis, amarah, dan tak kalah ketinggalan, dendam. Dan, tak ada yang mengira, sebuah dendam bisa memorakmorandakan kesatuan terhebat di penjuru nusantara pada masa itu. Berhasilkah para pandaya Sriwijaya mempertahankan kembali kebesaran yang selalu dibanggakan para leluhur? Dalam 12 purnama, Balaputradewa mengucurkan darah 25.000 nyawa. Semua demi kebesaran sebuah nama: Sriwijaya.

*****

sampai saat ini masih menjadi novel terpanjang saya. konon tebalnya 470 halaman. walau ceritanya fiksi, namun semua data tentang sriwijaya termuat disini. saya harap gak terlalu mengecewakan. karena saya suka ceritanya…

Blog di WordPress.com.

Atas ↑