Cari

Yudhi Herwibowo

mencoba terus menulis…

Kategori

berita tentang saya

Bincang-bincang Buku Halaman Terakhir di Situbondo

Beberapa hari lalu, ditautkan di ig saya berita ini oleh ig Gerakan Situbondo Membaca. Yang menarik dihadiri langsung oleh Kapolres Situbondo, AKBP Sigit Dany Setiyono, SH, S.I.K., M.Sc (Eng). Semoga bermanfaat.

Sayang gak bisa hadir.  Semoga sukses acaranya…

21752564_10212483666718855_2617742880540681261_o

Yudhi Herwibowo Menghidupkan Mimpi, oleh Fetty Permatasari (Solopos.com)

Menuntut ilmu di Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik UNS, tapi malah menggeluti dunia tulis menulis dan penerbitan. Itulah Yudhi Herwibowo. Dari rumah mungilnya yang bercat hijau di Villa Bukit Cemara 1 Mojosongo, dia menghasilkan setidaknya 20 judul buku dari total 27 buku yang sudah ditulisnya.

Salah satu novelnya berjudul Menuju Rumah Cinta-Mu yang lahir 2007 bahkan sukses menembus pasar buku Malaysia, Singapura, Brunei sampai Thailand. Novel itu juga pernah difilmkan dan ditayangkan salah satu stasiun televisi. Sebelumnya, cerpennya pernah memenangi sayembara cerpen majalah Femina 2004, sayembara novelet Femina 2005 dan sayembara novel inspirasi penerbit Andi Jogja. Pada 2010 lalu, Yudhi menjadi satu dari 15 penulis Indonesia yang diundang di Ubud Writer Festival. Lanjutkan membaca “Yudhi Herwibowo Menghidupkan Mimpi, oleh Fetty Permatasari (Solopos.com)”

Imajinasi Legenda-Legenda Timur, oleh Christine Franciska (Media Indonesia)

Sebulan sekali, kami menyelenggarakan Obrolan Pembaca Media Indonesia (OPMI). Pada Sabtu, 4 Juni 2011, OPMI membahas buku Mata Air Air Mata Kumari karya Yudhi Herwibowo diterbitkan bukuKatta. Berikut ini petikan diskusi OPMI.

Dengan ramuan yang tepat, Yudhi Herwibowo menyuguhkan lokalitas dalam cerita pendek yang penuh kejutan.

KEKUATAN itu ada pada imajinasi dan kejutan di akhir cerita sehingga menjadi hal yang sangat menonjol dalam cerpen Mata Air Air Mata Kumari karya Yudhi Herwibowo, yang dikupas dalam Obrolan Pembaca Media Indonesia (OPMI), Sabtu (4/6). Beberapa cerita juga dibiarkan mengambang seakan membebaskan pembaca menentukan akhir ceritanya sendiri. Lanjutkan membaca “Imajinasi Legenda-Legenda Timur, oleh Christine Franciska (Media Indonesia)”

Obrolan Pembaca Media Indonesia untuk buku Mata Air Air Mata Kumari

terima kasih untuk mas David Tobing, dan mbak Beatrice Cynthia Walter, serta mbak Truly Rudiono dan mbak Noviane Asmara yang sudah memilih dan mengupayakan Mata Air Air Mata Kumari untuk OPMI bulan ini… 😉

Cowok misterius,oleh: Fetty Permatasari­ (Solopos)

Cowok misterius Anton Widyanto Putra, 34, mengenal Yudhi saat menjadi ma­hasiswa di Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik UNS. Ceri­ta perkenalannya cukup aneh. Lanjutkan membaca “Cowok misterius,oleh: Fetty Permatasari­ (Solopos)”

Fantasinya tak terduga, oleh Fetty Permatasari (Solopos)

Cerpenis senior Sanie B Kuncoro, 48, adalah salah seorang pe­nulis yang menyebut Yudhi sebagai penulis komplet. Menurut­nya, Yudhi pandai mengartikulasikan idenya dalam berbagai genre tema. Sanie mengaku paling terkesan cerita fantasinya.
“Kalau membuat cerita di luar dugaan, tema-temanya tak terdu­ga. Idenya unik,” ungkapnya saat ditemui di kantornya, Jl Kalila­rangan 57 Solo, Rabu (18/5). Lanjutkan membaca “Fantasinya tak terduga, oleh Fetty Permatasari (Solopos)”

Inspirasi dari Seorang Lelaki Tua, oleh Fetty Permatasari (Solopos)

Pekerjaan ayahnya sebagai PNS di Badan Metrologi menuntut Yudhi harus kerap berpindah-pindah. Kelas VI SD, ia pindah ke Kupang, Nusa Tenggara Timur. Toh ternyata pindah membawa berkah.

Yudhi mengisahkan karena rumahnya di Kupang jauh dari kota, waktunya banyak ia habiskan untuk membaca buku. Saat itu, ia masih suka membaca Majalah Bobo. Ia ingat, ia kerap menu­lis cerpen dengan pensil dan menitipkan karyanya itu ke Maja­lah Bobo via ayahnya. Maklum, kantor ayahnya dekat kantor pos. “Ayah tahu kalau saya menulisnya pakai pensil, lalu ayah bilang biar dimuat menulisnya harus diketik,” ungkapnya. Lanjutkan membaca “Inspirasi dari Seorang Lelaki Tua, oleh Fetty Permatasari (Solopos)”

Mengupas sejarah, menegakkan idealisme, oleh: Fetty Permatasari (Solopos)

Belum lama ini, Yudhi mengisi workshop menulis yang peserta­nya anak-anak SD. Yudhi kaget bercampur senang. Ketertari­kan anak-anak kini terhadap dunia menulis begitu besar. “Ima­ge menulis sekarang memang sudah bergeser, profesi penulis semakin diakui,” ungkapnya.

Yudhi menilai ada sejumlah faktor yang membuat dunia kepenu­lisan makin diminati. Alasannya, Jejaring sosial yang makin hi­dup. Kemudian, banyak penulis Jakarta yang memosisikan diri seperti artis. Meski untuk penyebab kedua itu, Yudhi tak terlalu suka tapi imbasnya memikat masyarakat pada dunia tulis-menu­lis. “Dan akhir-akhir ini, saya terus berpikir untuk menulis buku sejarah karena buku sejarah semakin lama semakin sulit dica­ri,” terangnya. Lanjutkan membaca “Mengupas sejarah, menegakkan idealisme, oleh: Fetty Permatasari (Solopos)”

Yudhi Herwibowo: Berimajinasi, menghidupkan mimpi, oleh: Fetty Permatasari (Solopos)

Rumah bercat hijau di Villa Bukit Cemara 1 Mojosongo seperti bukan kantor percetakan dan penerbitan. Tak ada meja pega­wai berderet.

Di ruang tamu hanya ada sebuah meja dan seperangkat kom­puter ditemani tumpukan koran yang tercecer di beberapa su­dut ruangan. Tak terdengar pula suara mesin cetak yang me­raung-raung. Siang itu terdengar justru cericit burung kutilang dari kebun di depan rumahnya yang dibatasi dinding berbahan batako.

Yang menunjukkan rumah bertipe 36 itu tak hanya berfungsi se­bagai rumah tinggal adalah sebuah spanduk kecil yang ditem­pel di bagian kaca bertuliskan percetakan El Torros. ”Hari ini li­bur,” ungkap Yudhi Herwibowo saat dijumpai Espos di rumah­nya, Selasa (17/5). Lanjutkan membaca “Yudhi Herwibowo: Berimajinasi, menghidupkan mimpi, oleh: Fetty Permatasari (Solopos)”

Rubrik Inspirasi Solopos

Hmmm, agak keliatan gemuk, tapi sebenernya gak segemuk itu kog… 😉

itu gara2 efek foto dari atas aja… hehe ngeles… 😉

Terima kasih buat mbak Fetty yang sudah mewawancara, dan mas fotografernya…

Buku Bulan ini: Antara Air, Mata dan Kumari

JIKA cerpen hanya dianggap sebagai cerita ringan yang nikmat dibaca di kala jeda, mungkin kumpulan cerpen ini bukan salah satunya. Judulnya saja agak membingungkan, Mata Air Air Mata Kumari.

Apakah itu bercerita tentang mata air sang sumber kehidupan? Atau kesedihan yang membawa air mata? Atau keduanya? Lalu siapa Kumari? Yang jelas, banyak hal mengejutkan dan horor yang ada di dalamnya.

Kumpulan cerpen yang digarap Yudhi Herwibowo ini rasanya menarik untuk didiskusikan. Bagi pecinta kumpulan cerpen yang ingin ikut membahas buku ini silakan mengirimkan data diri ke miweekend@mediaindonesia. com paling lambat Jumat, 20 Mei 2011, dengan subjek OPMI MATA AIR.

Kami akan mengirimkan buku untuk Anda baca sebelum didiskusikan di Warung Kopi Proklamasi, Jalan Proklamasi No 41, Menteng, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 4 Juni 2011 pukul 15.30 WIB. Terima kasih atas partisipasinya. (M-1)

masuk solopos…

Masuk dalam 15 penulis yang lolos seleksi Ubud Writers Festival

Sebenarnya kabar ini sudah sampai beberapa hari yang lalu. Saya hanya baru sempat posting sekarang.

Semuanya berawal dari info ratih kumala tentang ubud writer 2010. kemudian saya mengirimkan 3 novel saya : lama fa, perjalanan menuju cahaya dan pandaya sriwijaya kepada panitia. pada proses selanjutnya panitia kemudian meminta @ 3 eks novel perjalanan menuju cahaya dan pandaya sriwijaya.

mungkin berkat 2 novel itulah, saya kemudian terpilih.

oya, kemudian untuk naskah yang akan dibikin antologi bersama peserta lainnya, panitia akan mencuplik dari novel  perjalanan menuju cahaya, bab 8 : perjalanan menuju manufui : sirkus para hantu Lanjutkan membaca “Masuk dalam 15 penulis yang lolos seleksi Ubud Writers Festival”

Blog di WordPress.com.

Atas ↑