Cari

Yudhi Herwibowo

mencoba terus menulis…

bulan

Juni 2008

Display Buku : Nasib Buku

seperti manusia, buku punya nasibnya sendiri…

kadang2 buku yang bagus, payah penjualannya karena gak didukung oleh display yang layak. gramedia sebagai tolak ukur toko buku di indonesia, sampai sekarang tetap menjadi harapan para penerbit. ini tak bisa disalahkan, karena gramedia tersebar di seluruh indonesia.

namun gramedia sendiri adalah bagian kecil dari sebuah lini bisnis perbukuan di indonesia. penerbit gramedia dan grupnya adalah pemasok utama toko-toko buku gramedia itu. toko-toko buku tersebut memang diwajibkan untuk membeli (dengan pembayaran tempo) semua buku yang telah diterbitkan gramedia beserta grupnya. tentu saja ini membuat gramedia lebih mengutamakan buku2 terbitannya sendiri. coba cek buku2 gramedia grup, semisal gramedia, elex, pm, bip, dll, pasti ada di rak2 yang sangat strategis…. rak yang terlihat oleh pandangan mata.

penerbit2 lain bisa juga mendapat display yang strategis, dengan syarat : buku itu laku dipasaran! nah, padahal untuk menjadi buku yang laku dipasaran kan butuh display dulu ya? makanya buku2 seperti laskar pelangi, baru dikenal orang sejak seri ketiga. itupun didongkrak oleh munculnya di acara kick andy. sama seperti buku-buku habiburahman, banyak dari kita yang mengenalnya saat buku itu sudah akan difilmkan. padahal saat itu buku ayat2 cinta, dianggap terlalu lama, karena sudah banyak buku2 milik habiburahman sebelumnya…

maka nasib harus diterima penerbit kecil. biasanya buku2nya nyelempit entah dimana. kadang penulisnya saja bingung mencari bukunya, bagaimana orang lain?

pesan moral dari tulisan ini : bantulah temen2 kita yang penulis dari penerbit kecil, untuk memindahkan displaynya ke posisi yang strategis… hehe… 

chorophobia in the kost

gara2 seorang temen pinjem buku dari persewaan saya, saya terpaksa membawanya dan membacanya sambil lalu. judul buku itu : anak kost dodol. saya baca. namun ternyata buku itu biasa aja bagi saya. terlalu cewek. saya pikir kisah2 saya bareng anak2 kost dulu lebih lucu dan lebih seru dan yang pasti lebih mesuuum. hehe.

maka itulah saya segera menulisnya. tak butuh waktu lama, cuma 5 hari jadilah naskah khost stori yang cuma 57 halaman. tapi penerbit gradien yang menerimanya merasa kurang tebal dan judulnya tak menjual. mereka mengusulkan judul chorophobia in the kost, gara2 ada 1 cerita yang ngambil judul chorophobia.

buku ini cuma jadi proyek iseng buat saya. saya menikmati membuatnya, karena ini jadi nostalgia buat saya. sayangnya bahasa saya, katanya, sudah gak gaul lagi. heheh, saya disuruh banyak2 baca buku2 radith… oooooh god

perjalanan menuju cahaya

perjalanan menuju cahaya…

gak tau kenapa, saya suka banget sama buku ini. buku ini jadi juara 3 sayembara novel inspirasi penerbit andi. juara 1 dan 2 gak ada…

ceritanya tentang tokoh duara dhetan yang melakukan perjalanan yang dulu pernah dilakukan oleh opa-nya, opa dhetan. untuk membuktikan cerita-cerita opanya yang dulu kerap dianggapnya hanya sebagai dongeng. dalam perjalanan itu ia mengalami banyak kejadian ajaib…

saat pengeditan terakhir, saya sempat mengubah endingnya.

ah, saya bener2 gak sabar buat nunggu buku ini terbit…

hikari no tsurugi

ini adalah lanjutan seven samurai.

judulnya samurai cahaya, dari seorang teman asli sana seorang teman menanyakan bahasa jepangnya. maka jadilah hikari no tsurugi.

akhirnya selesai juga buku ini. total 196 halaman kwarto. cape juga. sepertinya seluruh energi tercurah disini. tapi rasanya puaaaaas banget. cuma setelah diformat buku ternyata ketebalannya sampe 240 halaman. yaaa, padahal targetnya memang cuma 200an halaman.

disini akan diceritakan 4 tokoh utama…

satu tokoh menceritakan tentang dendam dan bagaimana akhirnya mencintai…

tokoh lain menceritakan tentang kasih sayang terhadap saudara…

tokoh lain menceritakan tentang bagaimana mencintai seseorang…

tokoh terakhir akan menceritakan tentang harga diri…

ditambah lagi 1 tokoh antagonis yang memiliki mata iblis…

sepertinya akan sangat kompleks. di buku ini saya bagi menjadi 4 kisah yang akhirnya mengerucut dan menceritakan 1 jalinan kisah yang bersambungan.

jujur aja, di bagian2 tertentu saya sempat berkaca2. kayanya cukup emosional bila dibanding seven samurai…

semoga bisa diterima…

cetak ulang seven samurai

akhirnya seven samurai dicetak ulang…

penjualan buku ini tergolong luar biasa. jujur saja saya sendiri sempet kaget. pada bulan ketiga buku ini terjual 675 eks. total sampai saat ini sudah etrjual 2000 eks. buat saya ini cuku lumayan…

covernya kali ini berbeda. saya dibantu oleh mas yogi di isthis comic untuk desainnya. diganti karena banyak email yang masuk, protes karena cover buku pertamanya katanya kurang bagus. uhuk… padahal itu saya yang buat sendiri…

 

Blog di WordPress.com.

Atas ↑