Novel Pandaya Sriwijaya yang pernah rilis tahun 2009 di Penerbit Bentang, bulan Maret ini akan dirilis di Storial.
Buat kawan-kawan penggemar cerita silat dengan latar sejarah, yang tahun-tahun terakhir ini makin jarang ditemui, bisa langsung cus di TKP ya. Jangan lupa juga, follow akunku yaaa… 🙂
Ini linknya:
#pandayasriwijaya #storial #novelsejarah
Sekadar meramaikan sayembara penulisan skenario di kwikku.com,
Wish me luck… 🙂
Link:
https://www.kwikku.com/novel/read/script-film-gamophobia-20210210141250
Beberapa tahun lalu, novela Simfoni Kesedihan dimuat secara bersambung di Majalah Femina. Selama beberapa tahun sesudahnya, sebenarnya saya ingin sekali memperpanjang novela ini. Tapi kog berat sekali. Semangat sepertinya sudah sudah luntur.
Untunglah di satu saat, ada sayembara novel di Kwikku, jadi saya pun memanjangkan novela ini. Gak cukup berhasil sih. Tapi lumayanlah, dari 50 halaman menjadi 80 halaman.
Sekarang novela itu bisa dibaca secara gratis di kwikku…
Yuk, yang tertarik, ini linknya…
Di tengah kondisi yang sulit, cukup merasa lega penerbitanku -bukuKatta- bisa merilis dua buku baru.
Yang pertama karya pertama penulis favorit masa kecilku, Enid Blyton. Naskah ini diterjemahkan oleh Liswindio Apendicaesar.
Yang kedua naskah klasik Antoine de Saint-Exupery, Penerbangan Malam. Naskah ini diterjemahkan oleh Anton WP.
Sedangkan cover-covernya dibikin oleh Mas Satriya Adhi.
Yuk dimiliki… Silahkan meluncur ke IG bukuKatta atau di lapak buku|@ayobukku
.
Setiap naskah punya perjalanannya sendiri…
Novel Cara Terbaik Menulis Kitab Suci saya tulis 2 tahun lalu. Ini novel yang berkonsep menggabungkan 6-7 cerpen. Sengaja semua cerpen gak saya kirim ke media-media. Agar nantinya kisah-kisah di buku ini fresh semyanya. Walau sebenarnya sempat tergoda juga mengirim 1-2 cerpen ke koran, tapi setelah itu saya hentikan.
Hari ini naskah itu tiba di perjalanan selanjutnya,, memenangi sayembara penerbit Renjana yang diprakarsai oleh @patjarmerah_id, dan nantinya akan diterbitkan eleh @penerbitbanana
Doakan semoga semuanya lancar ya kawan…
Beberapa tahun lalu, selepas berdiskusi buku Lust for Life – Irving Stone (Serambi) bersama Pawon, ada bagian yang terus saya ingat dari buku itu, yaitu sepenggal kisah Van Gogh -yang waktu itu belum menjadi siapa-siapa- saat bersama seorang pelacur yang hendak dinikahinya. Walau bukan jadi bagian paling emosional dari novel itu, tapi cara keduanya menjalani kehidupan yang sulit, |benar-benar tak mudah untuk dilupakan. Namun karena narasi novel itu dari sosok Van Gogh, saya berpikir-pikir, apa yang ada di pikiran si perempuan saat itu? Maka jadilah cerpen ini. Perempuan itu -yang saya lupa namanya- sempat dilukis (lebih lengkapnya disketsa) oleh Van Gogh. Di ujung bawah sketsa itu tertulis kata: Sorrow, dilanjutkan dengan sepenggal kata-kata milik Michelet yang kalau diartikan bunyinya: bagaimana bila seorang wanita hidup sendirian di dunia ini dan kehilangan harapan?Hari ini, cerpen itu dimuat di bacapetra, silakan yang tertarik…
Yang ingin membaca bisa klik di sini:
Yudhi Herwibowo 
Komentar Terbaru