Cari

Yudhi Herwibowo

mencoba terus menulis…

bulan

Oktober 2023

Cerpen kekasihku Pergi ke Bulan di bacapetra.co 17 Oktober 2023

Cerpen ketigaku di bacapetra.co: Kekasihku Pergi ke Bulan

Naskah ini awalnya kubuat sebagai naskah drama ala-ala Shakespeare, tokoh-tokohnya memakai setting di negeri antah berantah yang dengan mudah mengingatkan pada masa Inggris tempo-tempo dulu. Laki-laki merenung di balkon berlatar bulan, perempuan yang muncul dari hamparan balik bunga-bunga, dua tokoh yang makan malam di satu meja panjang, sosok berjubah yang menyatu dalam kegelapan malam, ya begitu-begitu…

Agak rumit juga saat mengubahnya ke dalam cerpen. Yang pasti panjangnya melebihi batas standart cerpen. Naskah yang akhirnya dimuat adalah upaya memotongnya beberapa kali hingga mencapai 13ribuan kata. Syukurlah Bacapetra mau memuatnya…

Silakan mampir ke situsnya bila bekenan …

https://www.bacapetra.co/kekasihku-pergi-ke-bulan/?fbclid=IwAR2p_MfnHmc-TDimDK0HWZnGNcY-UuNwXq6Efc9gr9jpuzHJ-IGG1h3VLlg

#bacapetra#cerpenbacapetra

#bacapetradotco#cerpenyudhiherwibowo

Cerpen Ingatan Masuk dalam Daftar Cerpen Terbaik Sastramedia.com dan Dibukukan dalam Antologi Energi Kata Sinergi Kita

Cerpen saya Ingatan, yang pernah dimuat beberapa bulan lalu, masuk dalam 11 cerpen terbaik di sastramedia.com yang juga dibukukan dalam antologi Energi Kata Sinergi Kita bersama. 22 penyair, 11 cerpenis dan 11 esais lainnya.

Selamat buat kawan-kawan semua, dan sukses terus buat kawan-kawan @redaksisastramedia

#sastramedia#energikatasinergikita#cerpensastramedia

#cerpenyudhiherwibowo

Terus Menulis Buku

Walau waktu terus bergerak dan berubah. Dan dunia nulis yang kukenal sekarang gak lagi seperti dulu. Setidaknya yang bisa dilakukan ya terus menulis buku saja.

Apalagi passion terbesarku sejak dulu memang menulis buku. Buku yang sungguhan ya, yang setiap 6 bulannya mendapat laporan royalti penjualannya. Bukan buku yang diterbitkan POD, dan kita harus menjual sendiri.

Foto ini adalah beberapa buku-buku yang sudah kutulis sampai hari ini. Banyak buku-buku lama yang sudah tak beredar, tapi mungkin kawan-kawan di IG ini -tanpa sadar- sudah membacanya dulu, bertahun-tahun lalu.

Terasa sekali dalam 10 tahun terakhir saja, begitu banyak yang berubah. Dulu jalanan seperti begitu terang, ide-ide datang dan ide tulisan tinggal dipiligh-pilih saja mana yang bisa dieksekusi. Banyak penerbit, dan banyak pula peluang. Sekarang sepertinya berbeda. Ide tetap banyak, tapi eksekusi benar-benar dipilih. Kadang memilih mengikuti sayembara saja, karena itu punya peluang lebih besar.

memang dunia menulis berubah. Banyaknya platform yang menurut saya makin gak logis. Apalagi yang dari luar. Persyaratannya kadang hanya perkara banyak-banyakan. Belum lagi temanya yang menjurus ke sana, bikin profesi menulis terasa makin mengenaskan….

Tapi itu tadi, apa pun yang tengah terjadi, ya tetap menulis buku saja.

Selanjutnya 3 buku lain sedang kukirim ke penerbit, dan kini tengah menunggu kabar baiknya. Yuk, tetap membeli buku…👋

Novela Simfoni Kesedihan di Kwikku Ganti Cover

Novel saya Simfoni Kesedihan di @kwikku hari ini saya ganti covernya.

Yuk dibantu supaya bisa naik terus view dan likesnya, supaya ada kesempatan dilirik Falcon…😁🙏

Ini tautannya: kwikku.com/novel/read/simfoni-kesedihan

Terima kasih buat @vanga.creative yang sudah mendesainnya.

#kwikku#novelkwikku#novelyudhiherwibowo#simfonikesedihan

El Conde yang Berani Mengimajinasikan Pemimpin Jahat

Ini film berani!

Waktu pertama kali memilihnya di @netflix, poster film ini nampak wagu, semacam

sosok yang sedang terbang di antara bangunan-bangunan tua. Tapi saya cari poster seperti itu gak ada, yang ada malah poster yang sekarang saya pajang ini.

El Conde adalah satir tentang diktaktor Chile, August Pinochet. konon saat di Festival Venice tahun ini, film yang disutradarai Pablo Larrain ini langsung menyabet the best screenplay award.

Sejak awal film ini sudah menggoda, bahkan cenderung menyebalkan, khas black comedy horror.

Sosok Claude Pinoche muda yang mendukung penguasa zalim saat itu, diam-diam membelot. ia bahkan sempat meminum darah Marie Antoinette. Saat itulah ia menemukan jalan menjadi seorang vampir. Untuk pergi dari kota itu, ia kemudian memalsukan kematiannya dan pindah ke Chile dan bergabung dengan Tentara Chile dengan memakai nama Augusto Pinochet. Lalu setelah menjatuhkan pemerintah sosialis Salvador Allende ia pun berkuasa.

Kisah di atas sekadar prolognya ya, cerita utama kisah itu sebenarnya malah setelah Pinochet tua dan kembali melarikan diri dari Chile,vdan tinggal di pulau terpencil yang sepi. Ia dihadapkan pada istri dan anak-anaknya yang mengharap harta warisan yang disimpannya selama ini.

Masalah makin pelik saat istrinya ternyata bekerja sama sekaligus berselingkuh dengan pelayan setianya yang telah ia jadikan vampir juga. Bertambah pelik saat salah satu anaknya mengundang seorang ahli ekonomi untuk mencari harta-harta sang ayah yang berceceran. Sang ahli itu ternyata adalah seorang biarawati yang berniat melakukan exorcist pada sang vampire.

Yuk, mari nonton filmnya..Barangkali kita bisa mendapat ide bagaimana membuat film diktaktor versi negeri kita sendiri…😁🙏

#elconde#netflix#filmbagus

Drakor Hometown yang Melempar Kenangan Saya pada Manga 20th Century Boys

Dah lama gak ngomongin drakor.

Saat posisi saya di Purwokerto, selain menemani Mama saya menonton film pilihannya, saya menonton drakor Hometown di Netflix. Sebenarnya ada beberapa yang lainnya, tapi sepertinya gak terlalu istimewa, jadi saya skip saja.

Tapi Hometown agak berbeda, awalnya kisah yang ditawarkan seperti hilangnya 2 orang siswi sekolah disambung dengan satu kasus pembunuhan terasa biasa dan seperti selayaknya drakor bertema miateri. Namun ketika mulai masuk ke bagian flashback, entah kenapa aura film ini langsung mengingatkan saya pada manga 20th Century Boys milik Sensei Urasawa Naoki. Tentu dengan cerita yang berbeda dan jauh lebih berani.

5 anggota dari satu grup majalah sekolah tahun 1987, dipertemukan lagi di masa sekarang, setelah terjadi hal-hal aneh yang membuat mereka terkait, Salah satu kakak dari anggota adalah pelaku tindakan teroris dengan membunuh puluhan orang di stasiun. Selama di penjara, pelaku yang ternyata memiliki kekuatan misterius, ternyata mampu mengendalikan banyak orang. Ia membentuk satu sekte rahasia dan orang-orang mulai menyebutnya Guru (diperankan Um Tae Go). Di seri-seri pertengahan mulai terlihat tujuan sekte, mereka berniat melakukan tindakan pemurnian dengan membunuh banyak penduduk kota Seju, di mana setting drakor ini berada.

Seorang detektif yang ada dalam posisi terpuruk setelah istrinya keguguran dan tewas dalam serangan teroris di kereta tahun 1987 itu, tenyata berkaitan dengan semua kejadian mengerikan yang terjadi sekarang (diperankan Yoo Jae Myung). Ia bersama adik sang Guru (diperankan Han Ye RI) mencoba menghalangi tujuan mengerikan sekte itu.

Drakor yang seru!

#hometown#netflix#drakor

Cerpen Jangan Mengintip di Rumah Tante Ernies, Kompas 17 September 2023

Cerpenku Jangan Mengintip di Rumah Tante Ernies di Kompas hari ini, 17 September 2023.

Ilustrasi dibuat oleh Mbak Amelia Budiman

Cerpen ini juga diterbitkan dalam Kompas.id, tautannya:

https://www.kompas.id/baca/sastra/2023/09/16/jangan-mengintip-di-rumah-tante-ernies

#kompas#cerpenkompas #cerpenyudhiherwibowo

Kiat Menulis Tera: Yudhi Herwibowo, dari Penerbit Indonesia Tera

Lagu-lagu W.R. Supratman, Buku Esai Saya untuk Bonus Pembelian Buku Perawan Desa karangan W.R. Supratman

Dua buku ini berkaitan sekali dengan saya.

Saat menulis Sang Penggesek Biola ada adegan yang saya dramatisasi layaknya film-film yang saya tonton, mungkin The Book Thef yaa, saya agak lupa.

Saat itu W.R. Supratman baru saja mencetak novel pertamanya Perawan Desa, dan baru saja buku itu akan didisplay di toko bukunya, pemerintah kolonial langsung menyitanya dan memberangusnya, serta mengeluarkan statement sebagai bacaan liar.

Adegan itu seharusnya biasa saja, WR. Supratman tak bisa berbuat apa-apa saat itu, dan saya mendramatisasinya W.R. Supratman berteriak penuh kekecewaan. Saya pikir kalau saya ada dalam posisi itu, buku pertama saya disita dan kemudian dibakar di depan saya, saya juga akan berteriak kuat-kuat…

Novel Perawan Desa sempat hilang hampir 100 tahun, sekarang selain @bukuKatta, ada penerbit lain juga yang sudah menerbitkannya.

Bacalah buku ini, Kawan, walau terasa jadul, dan temanya sekarang nampak sederhana, namun kamu bisa membayangkan kalau imajinasi yang ada pada sosok W.R Supratman memang bukan kaleng-kaleng, di tahun 1920an. Ia sudah bisa berpikir sekritis itu, sebagai bentuk perlawanannya terhadap pemerintah kolonial…

Sedang buku satunya Lagu-lagu W.R. Supratman adalah kumpulan data yang tak bisa saya masukkan dalam novel Sang Penggesek Biola, awalnya saya tulis sebagai artikel panjang di majalah Basis, baru kemudian saya terbitkan sebagai buku kecil untuk bonus pembelian buku Perawan Desa.

#perawandesa#wrsupratman

Storial Tutup

Storial akhirnya pamit.

Dulu aku pernah berpikir kalau kehadiran platform seperti storial ini adalah solusi untuk menghidupkan kembali naskah-naskah lama agar tak lenyap begitu saja ditelan bumi. Naskah public domain Indonesia -kalau berat membuat gutenberg versi Indonesia- bisa diselamatkan dengan diposting di platform seperti ini. Mudah diakses, dan tetap bisa mengikuti zaman .

Tapi rupanya buat platform sendiri, untuk bertahan hidup ternyata bukan perkara yang mudah ya. Platform sekuat storial saja akhirnya bisa tutup.

Setidaknya 3 tulisanku di storial ikut lenyap juga ya dengan tutupnya storial. Novel lama Pandaya Sriwijaya yang dulu dipinang storial beberapa tahun lalu. Cerpen Satu Buku Ajaib di Perpustakaan, juga tentu naskah novel Pohon Emas, yang sempat menjadi juara 3 di event yang dibuat Storial dan Perpusnas dalam Writinghoon.

Good bye Storial.

Semoga kawan-kawan di Storial menemuka jalan baru yang lebih baik ya…🙏

#storial

Satu Cerita Kecil tentang Papa

Yang saya ingat tentang Papa selain jago bermain catur, ia adalah penyuka olah raga. Tak heran ia selalu mencoba mendekatkan kami -anak-anaknya- pada olah raga, dari badminton, pingpong dan tenis.

Saat saya tinggal di Kupang -sekitar kelas 6 SD sampai kelas 3 SMP- bermain pingpong jadi kegiatan rutin di setiap hari Minggu. Sebelum jam makan siang biasanya dengan mobil dinas gerobak, kami pergi ke kantor Papa untuk main pingpong. Kebetulan di Kantor Metrologi ada meja pingpong nganggur, jadi kamu bisa bergantian main pingpong.

Tapi dasar saya memang bukan pecinta olah raga, setiap ada jeda, saya lebih tertarik pada mesin ketik yang ada di setiap meja kantor. Di situlah awal saya mulai belajar mengetik apa saja.

Tapi tentu saat itu saya belum berpikir untuk menulis cerita. Karena cerita yang saya tulis pertama kali, saya tulis dengan pensil dan meminta tolong Papa untuk mengirimkannya ke majalah Bobo karena kebetulan Kantor Metrologi bersebelahan dengan Kantor Pos.

Dua kali mengirim tak ada kabar, Papa heran juga melihat saya tetap mengirim untuk ketiga kalinya. Maka dibukalah amplop surat saya. Papa bilang, “Kamu gak bisa mengirim cerita dengan hanya memakai pensil.”

Maka keesokan harinya, Papa pulang membawa sebuah mesin ketik kecil merk Royal. Katanya itu mesin ketik yang sudah tak terpaka, karena seluruh kantor sudah menggantinya dengan mesin ketik yang lebih besar.

Dari situ saya menulis cerpen pertama saya di majalah Kawanku, judulnya Seorang Lelaki Tua. Saya masih ingat di saat itu honornya -yang dikirim via weselpos- adalah 25.000.

Kejadian itu hampir 30 tahun lalu, sudah begitu lama, tapi saya masih terus mengingatnya…

Hari ini, tanggal 17 Juli 2023, seharusnya Papa berulang tahun yang ke-80. Selamat ulang tahun, Papa. Tetaplah panjang umur di manapun Papa berada…

Quotes Empat Aku

#REPOST@bukudjarita with @get__repost__app

Tak ada yang berubah, dik, justru mereka tambah rakus.

#empataku #yudhiherwibowo #marjinkiri

#bukudjarita #repostandroid #repostw10

Menghidupkan (Kembali) Sastrawan yang Terlupakan, Obrolan Patjarmerah, Ndalem Djojokusuman, Sabtu 8 Juli 2023

Mari diramaikan…

Solo banyak melahirkan deretan sastrawan masyhur, seperti Ki Padmosusastro, Ranggawarsita, WS Rendra, Sapardi Djoko Damono, Arswendo Atmowiloto, Wiji Thukul, dan lain sebagainya. Tak hanya masyhur, rasanya kata-kata yang mereka cipta memang senjata betulan yang menembakkan peluru menembus hati pembaca dan kepala oligarki–tak ada jiwa yang luput mereka sentuh–tak ada kekuasaan yang mereka abaikan. Kecerdasan dalam berkata-kata seperti ini hampir luput untuk dibicarakan. Padahal satu kegiatan menarik selain membaca buku adalah menyelam dan menenggelamkan diri ke palung paling terjal untuk menemui isi kepala penulis.

Di #obrolanpatjar kali ini, Artie Ahmad, Yudhi Herwibowo, dan M Fauzi Sukri akan membicarakan dengan lantang keistimewaan yang dimiliki para penulis yang asal Solo, mencermati tulisan-tulisan mereka dengan sabar, dan membeberkan alasan mengapa karya-karya yang mereka tulis lantas menjadi tonggak arus bagi kesusastraan Indonesia.

=====

📍 : Panggung 2

👥 : 50 patjarboekoe

🎟️ : Tidak berbayar

🔗 : patjarmerah.com/solo (Pendaftaran dibuka pada 23 Juni 2023)

=====

#patjarmerahSolo#patjarmerahdenyut#patjarmerahid#repostandroid#repostw10

Semua tanggapan:

Mencari #7 – Menulis Fiksi Sejarah bersama Maysanie Fondation

MENCARI #7

Program pelatihan dan penerbitan karya ini memasuki tahap ke 7.

Materi kali ini adalah menulis cerpen dengan tema mengangkat sejarah dalam fiksi.

Fiksi sejarah adalah genre sastra di mana alur terjadi pada masa lampau yg melibatkan tokoh atau peristiwa yg berpengaruh.

Bagi kalian peminat cerpen dan sejarah, inilah kesempatan yg menarik untuk melihat sejarah dengan cara yg berbeda. Inilah peluang untuk menyajikan cerpen yg tak ‘biasa’, yg bisa jadi menghadirkan misteri sejarah tentang sesuatu di masa lalu.

Pengampu kelas kali ini adalah Yudhi Herwibowo @yudhiherwibowo.

Novelis yg telah menghasilkan sejumlah novel dan ratusan cerpen. Beberapa novelnya bertema sejarah hidup tokoh jenderal polisi Hoegeng, pahlawan WS Supratman, Untung Suropati, juga tentang sejarah prahara di bumi Sriwijaya. Dan sebaris judul karya lainnya.

Berminat?

Segera siapkan diri untuk mengikuti kelas ‘bersejarah’ ini. Baca dan simak dengan teliti syarat dan tenggat waktunya.

Kami akan menentukan 10 nama terpilih dari kalian untuk terlibat dalam antologi cerpen sejarah ini.

#mencari

#workshopcerpen

#fiksisejarah

Dunia Yudhi dari Buku ke Buku, Wawancara Solopos 10 Juni 2023

Solopos hari ini,

10 Juni 2023

Wawancara bersama Mbak Afifah Enggar

Blog di WordPress.com.

Atas ↑