Beberapa bulan lalu, 2 kawan saya penggemar film Korea bilang, “Ini bulannya drama-drama bagus. Semua bintang top turun gunung.” Sebenarnya tanpa diberi tahu pun saya tahu di bulan Maret sampai Mei ini memang banyak drama bagus. Ada Park Shin Ye dan Cho Seung Wo di Sisyphus: the Myths, Song Joon Ki di Vicenso., Le Sung Gi di Mouse. Bahkan tak hanya itu,  yang kontroversi pun ramai: The River Whrere the Moon Rises dan Joseon Exorcist. Yang pertama sampai ganti aktor utama karena adanya kasus bullying, dan yang kedua sampai memutuskan menghentikan penayangan karena dianggap melecehkan sejarah.

Saya tentu gak menonton semuanya. Tapi saya menonton Sisyphus: The Myths dan Vicenso. Bagus, seru, dan menyenangkan, tapi saya pikir tak cukup istimewa buat dibicarakan. Sampai kemudian saya menonton Beyond Evil.

Saya langsung merasa menemukan apa yang saya cari.

Dari segi rating Beyond Evil tergolong biasa. Mungkin kalah promo dari yang lainnya, tapi dari segi cerita ini saya pikir ini yang terbaik.

Diawali dua kasus pembunuhan 15 tahun lalu, Lee Dong-sik (diperankan Shin Ha Kyun ), dituduh membunuh saudara kembarnya yang sempurna. Cara pembunuhannya sadis: memotong jari-jari korban dan menjejerkannya di tempat tertentu seakan si pembunuh ingin pamer. Tak Cuma itu, ia juga dituduh membunuh seorang kawannya yang sempat bertengkar dengannya. Walau pada akhirnya Lee Dong-sik bebas, tapi seluruh kota kadung mencap dialah pembunuh keduanya. Ini prolog cerita yang saya pikir sudah mampu  menarik minat

Sampai kemudian 15 tahun pun berlalu. Kantor Kepolisian Manyang kedatangan detektif baru Han Joo-won (diperankan Yeo Jin Goo). Ia tampan, perfeksionis, dan duta kebersihan yang sempurna, serta tak berminat bergaul dengan orang-orang di Manyang. Lee Dong-sik, ternyata juga sudah menjadi polisi di situ. Keduanya yang dari awal nampak tak cocok malah akhirnya dipasangkan sebagai partner.

Kisah mulai tersibak saat Han Joo-won ternyata merupakan anak dari calon Kepala Polisi Korea, dan tujuannya datang ke Manyang memang untuk menyelesaikan kasus 15 tahun yang lalu, yang ia yakini pelakunya memang adalah Lee Dong-sik. Keadaan ini makin terhubung dengan 15 tahun lalu, setelah ternyata kembal lagi terjadi pembunuhan dengan cara seperti 15 tahun lalu.

Alur cerita Beyond Evil bergerak dengan cepat, tapi tetap terjalin rapi. Karakter-karakter yang muncul dalam restoran daging, yang awalnya nampak sekadar jadi tempat pertemuan kawan-kawan lama, merupakan karakter-karakter yang satu demi satu dibuka rahasianya. Terlebih soal hubungannya dengan kisah pembunuhan 15 tahun lalu.

Gak mudah mempertahankan alur cerita tetap stabil selama 16 episode. Apalagi dengan konsep tanpa mengulur-ngulur waktu. Jangan bandingkanlah dengan sinetron kita yang masih pakai teknik-teknik close up saat kaget yang diulang sampai 2-3 kali dengan musik yang dianggap sutradaranya menegangkan. Gak ada adegan kayak gitu. Adegan itu seharusnya memang sudah punah. Kalau pun ada adegan close up dari Lee Dong-sik, itu yang malah membuat merinding, karena walau ia nampak bertanya pada Han Joo-won, dia seperti juga bertanya pada kita: “Siapa monster itu? Apakah itu kamu? Apakah itu aku? Apakah itu kita?” 

Saya pikir di bagian itulah banyak orang terpesona oleh sosok Shin Ha Kyun. Bintang kawakan ini sudah banyak main film tapi saya rasa di drama inilah ia dapat show up paling menantang. Yuk tebakan, apakah dia yang akan diganjar baeksang tahun ini?

Soal kejutan, jangan ditanya. Ini adalah film dengan konsep kejutan bertingkat. Setiap 3-4 episode arah alur seperti mengarah pada satu tokoh, yang bakalan diamini para penonton sebagai pembunuh berantai yang dicari, namun itu akan beralih tergantikan pada tokoh lainnya. Lembaran-lembaran kisah lalu terus terbuka satu demi satu tanpa henti, hingga kejutan paling tersembunyi akhirnya muncul di episode terakhir.

Oya jangan beharap ada kisah cinta di drama model begni ya. Memang ada Oh Ji Hwa (yang diperankan Kim Shin Rok) sebagai kawan masa kecil Lee Dong-sik yang kini menjadi detektif di kantor polisi Munju, yang nampak-nampaknya memberi perhatian. Tapi ya memang sebatas persahabatan saja. Namun saya cukup terhibur adanya tokoh Yoo Jae Yi (yang diperankan Choi Sung Eun) yang menawan. Ia jelas gak terlalu cocok berperan sebagai tukang daging. Tapi kalau konsep drama ini memang mengumpulkan karakter-karakter yang nampak tak biasa di kehidupan yang biasa, kupikir alasannya bisa jadi cocok. Byangkan, rasanya sesuatu yang romantis saat tubuh seseorang dicincang dengan sadis oleh gadis secantik Yoo Jae Yi dengan pisau dagingnya.

Yuk ditonton…